Selasa, 29 Januari 2019

Mana yang Lebih Baik, “Cloud” atau Pusat Data “On Premise”?





Tidak hanya di ranah global, cloud juga menjadi salah satu tren teknologi di tanah air. Jumlah pengguna cloud di Indonesia, terutama perusahaan terus meningkat dari tahun ke tahun. Data yang dirilis lembaga analisis bisnis dan marketing, International Data Corporation (IDC) menunjukkan nilai total pasar cloud di Indonesia di akhir 2015 mencapai 230 juta dollar Amerika Serikat. Jumlah ini meningkat di 2017 menjadi 378 juta dollar Amerika Serikat. Setiap tahunnya terjadi pertumbuhan industri pasar cloud sekitar 22 hingga 36 persen. Cloud yang dimaksud di sini adalah public cloud, yaitu salah satu model cloud computing atau komputasi awan yang merupakan layanan penyimpanan data berbasis internet. Public cloud disediakan oleh pihak ketiga dan digunakan bersama-sama oleh beberapa perusahaan atau perorangan.
Penggunaan cloud dijadikan fokus oleh perusahaan-perusahaan. Misalnya saja seperti startup di bidang e-commerce yang saat ini tengah menjamur di Indonesia, layanan transportasi berbasis aplikasi online, hingga perusahaan-perusahaan yang kebutuhan penyimpanan datanya besar seperti perbankan. Penggunaan cloud, jika dibandingkan dengan pusat penyimpanan data yang bersifat on premise, memang menawarkan beberapa kelebihan. Penggunaan cloud memungkinkan perusahaan memangkas investasi besar di awal untuk penyediaan perangkat penyimpanan data. Namun, keputusan untuk migrasi ke cloud pada kenyataannya tidak boleh dibuat dengan pertimbangan biaya yang lebih murah saja, atau bahkan karena pertimbangan penggunaan cloud sedang menjadi tren saat ini. Ini karena cloud juga tidak bisa dijadikan sebagai solusi untuk semua persoalan terkait penyimpanan data. Oleh karena itu, sebelum memutuskan tetap menggunakan pusat data on premise atau cloud perusahaan harus menelaah terlebih dahulu kesesuaiannya dengan model, struktur desain perusahaan, serta kebutuhan bisnis perusahaan ke depannya. Nah, sebagai bantuan pertimbangan mari kita bandingkan kelebihan dan kekurangan antara cloud dengan pusat data on premise.
Penggunaan cloud menawarkan kelebihan. Pertama, dari segi biaya. Jika memilih menggunakan pusat data on premise perusahaan akan memerlukan investasi besar di awal untuk penyediaan hardware, software, network, ruang server, pendingin yang cukup, dan listrik yang stabil. Menggunakan cloud, biaya besar di awal bisa dipangkas. Semua infrastruktur fisik sudah disediakan oleh vendor penyedia layanan cloud. Begitu juga dengan pemeliharaannya. Kelebihan kedua adalah skalabilitas yang tidak terbatas. Perusahaan dapat melakukan penambahan atau pengurangan kapasitas dan spesifikasi server-nya sesuai kebutuhan. Misalnya, perusahaan yang sehari-harinya memerlukan transfer data yang cukup besar untuk menopang operasional usaha dapat melakukan penambahan kapasitas dan spesifikasi server-nya. Meski sulit juga melakukan kustomisasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, perusahaan e-commerce. Ketika menggelar promo belanja traffic data dipastikan akan lebih besar dari biasanya.
Kapasitas server yang memadai akan sangat diperlukan. Perusahaan dapat mengirimkan permohonan kepada vendor penyedia layanan cloud untuk menyesuaikan kapasitas server demi mengantisipasi lonjakkan traffic data saat itu. Selain itu cloud juga memberi kemudahan dalam mengakses data kapanpun dan dimanapun asalkan terkoneksi dengan internet. Kekurangannya, perusahaan yang menggunakan cloud akan sangat bergantung pada kualitas koneksi internet. Saat ini belum semua area di Indonesia terkoneksi dengan jaringan internet yang memadai. Hal ini bisa menjadi pertimbangan perusahaan karena tanpa koneksi internet memadai akses ke server, aplikasi, atau data-data yang tersimpan dalam cloud akan sulit. Kontrol terhadap data yang disimpan juga sangat bergantung pada provider. Kerja sama antara perusahaan sebagai user dan provider cloud terbatas pada Service Level Agreement, misalnya dalam hal maintenance. Selain itu, ada juga risiko downtime. Provider cloud mengurusi banyak klien setiap harinya. Sewaktu-waktu bukan tidak mungkin provider mengalami masalah teknis yang menyebabkan akses ke layanan cloud terhambat. Bisnis perusahaan bisa jadi ikut terhambat oleh karena hal ini. Ketika hal ini terjadi perusahaan tidak bisa berbuat banyak selain menunggu perbaikan dari provider. Menggunakan cloud biaya di awal akan lebih sedikit, tetapi perlu diingat bahwa kustomisasi kapasitas dan spesifikasi server pada cloud juga memerlukan biaya. Begitu juga soal isu keamanan data. Biaya untuk memastikan keamanan data ini sangat besar. Sedangkan pusat data on premise, menawarkan otoritas lebih dalam hal penyimpanan data kepada perusahaan. Data dan aplikasi dilindungi firewall dan hanya dapat diakses oleh perusahaan.
Perusahaan dapat membuat private cloud untuk menyimpan data yang bersifat sensitif dan rahasia, sementara data-data yang tidak bersifat sensitif dapat dipindahkan ke public cloud. Kustomisasi server dapat dilakukan hingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan bisnis. Kekurangannya, pusat data on premise memerlukan investasi besar serta tenaga IT untuk mengoperasikan dan memelihara pusat data baik hardware maupun software-nya. Biaya investasi tersebut memang hanya besar di awal, sementara biaya operasional ke depannya bisa dikatakan akan lebih minim dibandingkan dengan menggunakan layanan cloud. Namun, ada satu hal yang tidak bisa diperoleh dari pusat data on premise yaitu kepraktisan dan fleksibilitas dalam hal meningkatkan skalabilitas. Nah, selain pusat data on premise dan public cloud, saat ini banyak perusahaan yang berpikir jauh ke depan dengan memilih menggunakan pola penyimpanan data lain yaitu hybrid cloud. Hybrid cloud memadukan kebaikan antara public cloud dengan private cloud. Pilihan ini dapat menjadi jalan tengah untuk memastikan kenyamanan dan fleksibilitas dalam penyimpanan data sesuai kebutuhan dan budget perusahaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mana yang Lebih Baik, “Cloud” atau Pusat Data “On Premise”?",
x
Share:

Rabu, 05 September 2018

Menggunakan Penggajian Manual atau Software Payroll?




Setiap bisnis yang memiliki lebih dari satu karyawan haruslah memiliki sistem penggajian. Membayar karyawan secara konsisten dan tanpa penundaan tidak hanya berdampak pada moral mereka, tetapi juga mencerminkan stabilitas keuangan perusahaan. Penggajian adalah proses yang kompleks, memiliki sistem payroll (sistem  penggajian)  yang efisien akan membantu proses penggajian ini buat perusahaan anda.  Tapi pertama-tama, mari kita bahas apa itu proses manajemen penggajian?

Intinya, proses manajemen penggajian mengacu pada administrasi catatan keuangan karyawan yang meliputi gaji, bonus, potongan, dan tunjangan bersih. Catatan-catatan ini harus disimpan oleh pemberi kerja (perusahaan) jika sewaktu-waktu diminta oleh negara, berkaitan dengan PPH 21 dan 26, BPJS.

Di Indonesia, pembayaran gaji umumnya dilakukan setiap akhir bulan untuk karyawan yang memang digaji bulanan, tapi kadang hal ini berlaku juga untuk karyawan harian dengan pembayarannya tetap di akhir bulan. Menetapkan periode penggajian Anda adalah salah satu dasar mengelola sistem penggajian Anda. Mengatur proses penggajian  yang konsisten  bagi karyawan Anda merupakan hal penting. Ini sangat berdampak pada bisnis Anda sebagai hal-hal berikut:

1. Semangat karyawan. 
Penggajian terlambat membuat karyawan mempertanyakan kesehatan keuangan perusahaan anda. Jika mereka merasa pekerjaan mereka tidak stabil dan aman, kinerja mereka akan memburuk, produktivitas menurun dan menurunkan kualitas tenaga kerja perusahaan Anda. Hal lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah pemberian bonus dan tunjangan lainnya.

2. Perhitungan PPH 21/26
Pemotongan pajak yang dilakukan secara benar dan konsisten meghindari masalah dikemudian  hari seperti denda karena telat melaporkan atau karena salah perhitungan. Karyawan pastinya menginginkan pemotongan dilakukan secara rutin  bulan per bulan dan tepat perhitungannya.

Apapun skala perusahaan anda, kelolalah penggajian anda dengan baik. Kalau perusahaan anda masih kecil dengan hanya beberapa karyawan masih memungkinkan untuk mengelola penggajian ini secara manual. Ada tantangan lain jika proses penggajian dilakukan dengan cara manual, misal : minimnya pengetahuan tentang pajak, tentunya menyulitkan pengusaha muda seperti anda, contoh; besaran pajak dari gaji, komponen apa saja yang perlu dipotong dari pendapatan karyawan. Komponen apa saja yang bisa/tidak dikenakan pajak. Hal ini membuat proses penggajian menjadi lebih menantang. Banyak pengusaha yang memilih untuk menyerahkan proses ini kepada pihak ketiga (outsourcing), karena mempermudah dan memperkecil kemungkinan kesalahan dalam  proses payroll.

Gunakan Software Payroll 
      Setelah membahas apa itu proses manajemen penggajian, penting untuk melihat solusi yang bisa membantu menyederhanakannya. Selain outsourcing, anda bisa memakai software payroll  atau software penggajian  untuk melakukan proses penggajian. Software payroll memastikan pajak, potongan maupun tunjangan dilakukan secara sistematis dan mempermudah proses penggajian perusahaan anda. Data penggajian bulan per bulan akan tercatat rapih di software payroll anda, memudahkan pencarian bila diperlukan. Kelebihan utama lainnya adalah mempermudah perhitungan PPH 21/26 karena semua PPH sudah terakumulasi selama setahun. Program payroll yang baik mampu menghasilkan laporan SPT  ini dengan cepat.

Share:

Kamis, 30 Agustus 2018

Case Lembur



Hari Kerja = 5 hari
Lembur min 45 menit akan dianggap 1 jam, jika dibawah 45 menit tidak dianggap lembur.
Lembur karyawan akan dihitung sebagai berikut:
1) Hari Kerja
Lembur dihitung setelah karyawan bekerja selama 8 jam termasuk istirahat. Uang Makan 1x setelah karyawan lembur selama 4 jam.

2) Hari Libur/Minggu/ Libur Nasional
Lembur dihitung setelah dikurangi istirahat 1 jam. Uang makan 1x setelah karyawan lembur selama 4 jam.
Lembur tersebut dihitung tidak ada waktu kerja, mau masuk atau keluar jam berapapun jika sudah memenuhi syarat lembur maka akan dihitung lembur. Perhitungan lembur tersebut menggunakan rumus pemerintah.

Cara konfigurasi di Batik Payroll sesuai Case Lembur diatas adalah :
1) Buat Settingan Lembur
- Buka menu Utility -> Setting Program -> Genaral -> Tools -> Group Lembur
Klik New untuk menambah data Group Lembur.

1 Kode : Diisi kode group lembur
2 Nama : Diisi nama group lembur
3 Component : Klik 2x untuk mengambil component yang menampung nilai
  lembur karyawan di slip gaji.

- Klik kanan detail pilih New untuk menambah detail lembur




- Masukkan detail sebagai berikut.




1 Tag : Pilih Working Day (Hari Kerja) / Holiday (Hari Libur)
2 Type : Pilih jumlah hari kerja dalam seminggu
3 Maximal Waktu Lembur : Diisi menit max lembur
4 Minimal Waktu Lembur : Diisi 45 menit
5 Minimal Waktu Lembur : Diisi minimal lembur untuk mendapatkan uang makan
(Uang Makan)
6 Component Uang Mkn : Klik 2x untuk mengambil kode komponen yang menampung
  uang makan lembur.
7 Potonng Istirahat : Diisi potongan menit lembur, yakni untuk hari kerja biasa diisi
  480 menit (8jam termasuk istirahat) dan hari libur 60 menit
  (istirahat lembur).
8 Pembulatan kebawah : Diisi 44 menit, yakni jika karyawan lembur dibawah 45 menit
  tidak dianggap lembur.
9 Pembulatan keatas : Diisi 45 menit, yakni jika karyawan lembur selama 45 menit
  maka akan dianggap 1 jam.
10 Jenis Hitung : Pilih multiply supaya dapat menghitung sesuai rumus dari
  pemerintah.
11 Detail Multiply : Klik simbol bulat untuk mengisi pengkalian lembur.
12 Dasar Perhitungan : Pilih Gaji Pokok dan Tunjangan Tetap sebagai dasar upah lembur
- Klik New untuk menambah record
Working Day
Record 1 : 1 jam pertama dikali 1,5
Record 2 : jam ke 2 dst dikali 2

Holiday
Record 1 : 8 jam pertama dikali 2
Record 2 : jam ke 9 dikali 3
Record 3 : jam ke 10 dst dikali 4



- Klik Save untuk menyimpan, Group Lembur akan muncul sbb:



2) Konfigurasi Data Karyawan


1  Status Lembur : Pilih Automatic
2  Tipe Lembur : Pilih Group Lembur
3  Group Lembur : Klik 2x untuk mengambil kode Group Lembur yang telah dibuat.

Share:

Kamis, 16 Agustus 2018

Sebelum Anda Memilih Software Payroll untuk Bisnis Anda, Ada 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan






1. Kebutuhan bisnis Anda

Sebelum Anda membandingkan produk Software Payroll yang ada di pasaran, Anda perlu memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang dibutuhkan bisnis Anda dari sebuah Software penggajian. Berikut beberapa pertanyaan untuk ditanyakan pada diri Anda:

  • Berapa besar bisnis Anda? Berapa banyak pekerja yang Anda miliki?
  • Pekerja seperti apa yang Anda miliki, kontraktor atau karyawan?
  • Apakah karyawan tersebut memiliki  tunjangan gaji atau potongan gaji?
  • Siapa yang akan mengelola gaji dan berapa banyak waktu yang harus mereka curahkan untuk melakukan proses penggajian itu?
  • Apakah Payroll Manager Anda selalu bekerja dari tempat yang sama?
  • Seberapa dalam Payroll Manager Anda mengerti tentang peraturan dan hukum di Indonesia  dalam hal penggajian?
  • Berapa banyak anggaran yang harus Anda alokasikan untuk proses penggajian?
  • Apa kesulitan terbesar Anda dalam proses penggajian saat ini?
  • Jawablah  pertanyaan-pertanyaan diatas, jadikan sebagai panduan untuk kriteria software payroll apa yang cocok untuk bisnis Anda.

2. Fitur (Features)

Adakah fitur khusus dalam software payroll yang harus dimiliki atau yang baik untuk dimiliki?. Jawabannya benar-benar tergantung pada diri Anda sendiri. Tetapi ada beberapa fitur yang harus Anda waspadai ;

  •  PPH 21 dan BPJS
Menghitung pajak adalah hal yang susah-susah gampang dalam sebuah proses penggajian, oleh karena itu perhitungan pajak, di Indonesia dikenal dengan istilah PPH 21. Perhitungan pajak PPH 21 menjadi fitur yang harus dimiliki oleh sebuah sistem penggajian yang baik. Satu hal lagi yang paling banyak dicari seorang Payroll Manager adalah perhitungan BPJS. Sistem penggajian yang  baik harus mampu melakukan 2 proses diatas dengan hanya memasukkan data gaji karyawan.


  •  Fitur Penunjang lain :
Pastikan sistem yang Anda pilih mampu mencatat kehadiran karyawan dengan semua atributnya seperti cuti sakit, cuti tahunan, ketidak hadiran atau potongan terlambat bila ada, menghitung potongan, memotong tunjangan yang didapat, secara otomatis dalam waktu proses gaji dan sekaligus menyajikan semua report secara cepat.


  •  Perhitungan Absensi
Anda bisa menghemat waktu Anda bila software payroll yang Anda pilih terintegrasi dengan mesin absensi. Cukup dengan melakukan import-export log absensi, payroll Anda bisa menghitung potongan atau lembur dengan segera.


  • Transfer Gaji
 Pembayaran gaji dilakukan dengan cara transfer bank dari rekening perusahaan ke rekening pribadi karyawan.


  • Self-Service Portal
Layanan apa pun yang Anda pilih harus memberikan pengalaman yang mudah bagi karyawan Anda (serta orang yang bertanggung jawab atas penggajian). Fitur Self-Service atau layanan mandiri bagi karyawan menjadi nilai tambah buat software HR dan Payroll pilihan Anda. Staff Anda bisa membuka, menambah data yang berhubungan dengan data personalia mereka dan melihat slip gaji terbaru secara real-time. Keuntungan lain adalah menghemat waktu admin Anda dalam memutakhirkan data.


  •  Pilihan pekerjaan
Apakah Anda mempekerjakan karyawan part time, full time atau keduanya? Sebagian besar software penggajian hanya melayani karyawan full time. Jadi jika Anda ingin memiliki keduanya (atau Anda berpikir akan mempunyai lebih dari 1 tipe  karyawan), carilah software Human Resources Information System (HRIS) dan Payroll yang memungkinkan Anda untuk menjalankan pembayaran gaji untuk keduanya. Dengan begitu Anda tidak perlu melompat diantara dua program yang berbeda dan Anda tidak perlu mengkonsolidasikan catatan secara manual.

  •  Integrasi
Kami telah menyebutkannya beberapa kali, pastikan perangkat lunak penggajian Anda terintegrasi dengan sistem lain, ini sangat penting untuk perusahaan. Selain dapat menghemat waktu dapat juga mencegah kesalahan. Pastikan antara software payroll karyawan Anda dengan Mesin POS (bila Anda pengusaha Retail dan punya SPG/SPB di showroom) dan  Accounting  Anda bisa terintegrasi .



3. Biaya (Cost)

Biaya perangkat lunak penggajian tergantung pada layanan yang Anda pilih dan kebutuhan bisnis Anda. Semakin besar perusahaan Anda dan semakin rumit proses penggajian yang Anda lakukan akan berdampak pada biaya yang Anda keluarkan.

Pada saat ini ada 2 tipe software payroll di pasaran, yang pertama adalah software yang memang diinstal langsung di tempat Anda, hanya perusahaan Anda yang menggunakan dan otomatis data payroll Anda tersimpan di server Anda sendiri. Kedua adalah sistem payroll berbasis cloud, diakses dengan browser favorit Anda (Mozilla Firefox, Chrome atau Microsoft Edge), data tersimpan di server penyedia Sistem Payroll ini, dan pengguna layanan ini tidak cuma Anda, tetapi diakses oleh pelanggan lain dari vendor yang sama.

Anda harus mempertimbangkan akan memilih yang mana dari 2 tipe di atas, karena masing-masing berbeda cara pembayarannya. Sebagian besar layanan penggajian mengharuskan Anda membayar di awal sebelum implementasi dan hanya mengenakan biaya maintenance setiap bulan. Sebaliknya, ada yang mengenakan biaya berdasarkan jumlah karyawan yang Anda miliki dan fitur yang Anda manfaatkan.

4. Dukungan (support)

Pastikan  software payroll pilihan Anda dilengkapi dengan garansi purna jual yang bagus, umumnya disebut sebagai maintenance. Ada banyak hal penting yang Anda dapatkan jika Anda terdaftar sebagai client maintenance vendor software penggajian. Diantaranya adalah dukungan teknis bila ada problem dalam pemakaian sistem payroll sehari-hari.

Hal penting lain adalah dukungan update fitur atau perubahan kebijakan baik dari dalam perusahaan ataupun dari luar perusahaan, misalnya dari pemerintah tentang pajak. Semua itu akan Anda dapatkan langsung bila Anda mengambil posisi sebagai client maintenance.

5. User Friendly

Penggajian haruslah memudahkan pekerjaan admin payroll Anda, bukan malah memusingkan mereka. Tampilan yang enak dilihat, kemudahan akses ke semua menu fitur, kecepatan dan  kemudahan proses menjadi hal utama dalam sebuah software penggajian.

Demikian uraian singkat kami tentang 5 hal yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih sebuah software HRD dan Payroll. Silahkan Anda baca artikel menarik lainnya yang terdapat di situs batiksoftware.com ini.
Share:

Minggu, 09 April 2017

Cara Export Data Payroll di Batik Software

Payroll merupakan inti utama dari sebuah sistem penggajian, sehingga sebisa mungkin data gaji karyawan yang dikelola harus benar dan efektif. Apalagi jika karyawan yang data gajinya akan dikelola jumlahnya banyak. 
Salah satu fungsi dari sebuah sistem adalah mengakomodasi sistem yang sudah berjalan menjadi lebih efisien. Terkait data gaji, maka pengelolaannya harus tepat/ tidak membuang-buang waktu karena masing-masing perusahaan memiliki tanggal gaji yang sudah ditetapkan.
Agar mempermudah pengguna dalam mengirim gaji karyawan secara tepat waktu, Batik Software menyediakan fitur untuk export data payroll agar bisa langsung diupload ke E-Banking, sehingga pengguna tidak perlu mentransfer gaji satu per satu karyawan. 
Berikut adalah cara melakukan export data payroll di Batik Software agar bisa langsung di upload ke E-Banking.
1) Harus dipastikan terlebih dahulu bahwa data gaji yang akan di import ke E-Banking sudah benar, caranya adalah melakukan pengecekkan data masing-masing slip gaji karyawan.
Buka modul Gaji -> Report Gaji -> List Report Gaji, apabila akan melakukan pengecekkan terhadap gaji bulanan maka pilih Slip Gaji - Bulanan.

2) Kalau sudah oke, langkah selanjutnya adalah melakukakn export data payroll.
Buka modul Gaji -> Report Gaji -> List Report Gaji, pilih report List Gaji E-Banking maka muncul sebagai berikut.
Contoh Export Data Payroll Mandiri Ebanking.
Masukan data utama sebagai berikut.

No Kolom Deskripsi
 1  Periode  Pilih periode yang akan diproses
 2  Kode Jadwal Pembayaran  Klik 2x untuk mengambil kode jadwal pembayaran
 3  Kode Buku Bank  Klik 2x untuk mengambil kode buku bank perusahaan yang digunakan untuk transfer gaji karyawan.
 4  E-Banking  Pilih data payroll bank apa yang akan diproses
 5  Tgl. Transfer  Diisi tanggal ditransfernya gaji

3. Kemudian klik Open untuk memprosesnya, setelah selesai akan muncul pemberitahuan sbb.


4. Berikut adalah contoh filenya. File inilah yang akan diimport ke E-Banking.




Share:

Rabu, 30 November 2016

Upload dokumen karyawan di Batik Software

Masih bingung simpan berkas tiap karyawan?

Daripada simpan hardcopy boros kertas dan bikin berantakan, mending simpan file softcopy. Kalau dibutuhkan tinggal di cetak. 
Nahhhh, Batik Software menyediakan fitur untuk menyimpan dokumen karyawan berupa gambar.
Jadi data yang akan disimpan harus di scan terlebih dahulu.
Berikut langkah-langkah menyimpan dokumen karyawan di Batik Software:
1) Buka Master -> Karyawan -> Data Karyawan.
2) Pilih karyawan yang akan diupload datanya, kemudian klik kanan dan pilih Upload Data Karyawan.


3) Maka akan tampil jendela Upload Document sebagai berikut.


NO
NAMA KOLOM
DESKRIPSI
1
File
Klik 2x atau klik tombol jari untuk mengambil file yang akan diupload, file harus berformat jpeg/jpg.
2
Jenis
Diisi jenis dokumen.
3
No.Transaksi
Diisi nomor transaksi.
4
Kode Karyawan
Default sesuai dengan kode karyawan yang dipilih.
5
Keterangan
Diisi keterangan jika ada.

4) Setelah selesai klik Upload   untuk mengupload nya

Share:

Cara menggunakan E-Slip di Batik Software

Sebelum melakukan pengiriman Slip Gaji ke karyawan, harus sudah dipastikan bahwa gaji yang diproses sudah benar dan siap diberikan kepada karyawan. Berikut cara menggunakan fitur e-slip di Batik Human Resource 2016 :

1) Buka Modul Gaji -> Report Gaji -> Slip Gaji, sehingga tampil jendela sebagai berikut.

2) Input data sebagai berikut.
NO
KOLOM
KETERANGAN
1
Bulan/Tahun
Pilih bulan dan tahun slip gaji yang akan dicetak
2
Jadwal Pembayaran
Klik 2x untuk mengambil jadwal pembayaran dari gaji yang akan dicetak.
3
Departemen/ Jabatan/ Divisi/ Cabang
Klik 2x untuk mengambil parameter Departemen/ Jabatan/ Divisi/ Cabang, jika akan menyortir data karyawan berdasarkan parameter yang diisi. Setelah isi parameter kemudian klik tombol Open .
4
Centang Semua
Klik kanan layar, pilih cetak semua jika akan mencetak semua data gaji. Jika memilih satu persatu klik 2x kolom yang dipilih hingga muncul warna merah.
5
Jenis Cetak
Pilih PDF
3) Setelah selesai klik tombol Print untuk mencetak slip gaji, tunggu hingga proses selesai.

4) Nantinya data slip gaji yang sudah dicetak secara otomatis akan masuk ke folder PDF dengan nama sesuai NIK masing-masing karyawan dan periode gaji.

Contoh hasil print slip gaji ke pdf:

5) Setelah semua slip gaji yang akan dikirimkan telah dicetak ke pdf, selanjutnya siap untuk dikirim. Klik tombol E-mail pada jendela print slip gaji atau Buka Modul Gaji -> Report Gaji -> Slip Gaji sehingga tampil jendela sbb.

6) Input data sebagai berikut.
NO
KOLOM
KETERANGAN
1
Bulan/Tahun
Pilih bulan dan tahun gaji yang akan dikirim.
2
Jadwal Pembayaran
Klik 2x untuk mengambil jadwal pembayaran dari gaji yang akan dikirim.
3
Kolom/Cari Berdasarkan
Pilih kolom dan masukkan kata pada kolom cari berdasarkan sesuai dengan kolom yang dipilih untuk mencari data.
4
Departemen/ Jabatan/ Divisi/ Cabang
Klik 2x untuk mengambil parameter Departemen/ Jabatan/ Divisi/ Cabang, jika akan menyortir data karyawan berdasarkan parameter yang diisi. Setelah isi parameter kemudian klik tombol Open .
5
Centang Semua
Klik kanan layar, pilih cetak semua jika akan mencetak semua data gaji. Jika memilih satu persatu klik 2x kolom yang dipilih hingga muncul warna merah.

7) Setelah semua parameter diisi dan data siap dikirim, klik tombol Send Email untuk mengirimnya ke e-mail masing-masing karyawan. Tampil jendela proses kirim, tunggu hingga proses selesai.

8) Setelah selesai, maka akan tampil pemberitahuan bahwa proses kirim selesai. Klik Ok untuk menutup pemberitahuan tersebut.

Contoh e-mail yang telah masuk:

Share:

 


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.